Makalah : Ilmu Pendidikan Islam
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar BelakangPendidikan adalah upaya sadar dan tanggungjawab untuk memelihara, membimbing dan mengarahkan pertumbuhan dan perkembangan kehidupan peserta didik.
Menurut Federick J.MC Donald, pendidikan adalah suatu proses atau kegiatan yang diarahkan untuk merubah tabiat atau behavior manusia. Yang dimaksud behavior adalah setiap tanggapan atas perbuatan seseorang, sesuatu yang dilakukan seseorang.
Pendidikan juga menentukan masa depan seseorang baik itu pendidikan formal atau pun informal. Dalam proses pembelajaran tidak akan terlepas dari proses evaluasi.
Untuk mengetahui kemampuan peserta didiknya pengetahuan mengenai evaluasi pendidikan sangat dibutuhkan dalam dunia pendidikan. Karena dengan mengadakan evaluasi guru dapat mengetahui batas kemampuan peserta didik.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada pembahasan ini yaitu:
- Pengertian evaluasi pendidikan islam
- Objek, fungsi, dan tujuan evaluasi pendidikan islam
- Jenis-jenis evaluasi pendidikan islam
- Manfaat evaluasi pendidikan islam
Baca Juga :
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Evaluasi - Menurut Para Ahli
Sedangkan secara istilah, ada beberapa pendapat, namun pada dasarnya sama, hanya berbeda dalam redaksinya saja. Menurut Oemar Hamalik mengartikan evaluasi sebagai suatu proses penaksiran terhadap kemajuan, pertumbuhan, dan perkembanagan peserta didik untuk tujuan pendidikan. Sementara Abudin Nata menyatakan bahwa evaluasi sebagai proses membandingkan situasi yang ada dengan kriteria tertentu dalam rangka mendapatkan informasi dan menggunakannya untuk menyusun penilaian dalam rangka membuat keputusan. Kemudian menurut Suharsimi Ari Kunto, evaluasi adalah kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil keputusan. Dan Edwin Wandt berpendapat evaluasi adalah suatu tindakan atau proses dalam menentukan nilai sesuatu.
Dari beberapa pendapat, maka dapat disimpulkan bahwa evaluasi itu suatu proses dan tindakan terencana untuk mengumpulkan informasi tentang kemajuan, pertumbuhan dan perkembangan (peserta didik) terhadap tujuan (pendidikan) sehingga dapat disusun penilaiannya yang dapat dijadikan dasar untuk membuat keputusan.
Oleh karena itu yang dimaksud evaluasi dalam pendidikan islam adalah pengambilan sejumlah keputusan yang berkaitan dengan pendidikan islam guna melihat sejauh mana keberhasilan pendidikan yang selaras dengan nilai-nilai islam sebagai tujuan dari pendidikan islam itu sendiri.
2. Menurut Perspektif Al-Qur’an Dan Hadist
Terdapat dalam Q.S Al-Qaff ayat 17-18
اذ يتلقى المتلقيان عن اليمين وعن الشمال قعيد (17) ما يلفظ من قول الا لديه رقيب عتيد (18)
Artinya “ ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk disebelah kanan dan yang lain duduk disebelah kiri. Taiada suatu ucapan pun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir.
Adapun menurut Hadist aisyah tentang menyampaikan perkataan yang jelas dan terang
عن عائشة رحمها الله قالث كان كلام رسول الله صلى الله عليه وسلم كلا مأ فضلايفهمه كل من سمعه
(أخرجه أبو داود في كتاب الادب)
Baca Juga : Artinya; dari Aisyah Rahimallah berkata: sesungguhnya perkataan rasulullah SAW adalah perkataan yang jelas memahamkan setiap orang yang mendengarnya (HR. Abu daud sulaiman ibn al asy’as al- sjastani al-Azdi) .
Hadist tersebut untuk kita sebagai calon guru agar dalam pengucapan suatu perkataan hendaklah dengan terang dan jelas supaya orang yang mendengarkan dapat memahami maksud yang disampaikan.
B. Objek, Fungsi Dan Tujuan Evaluasi Pendidikan Islam
- Objek,Hampir semua unit training dapat dijadikan objek suatu evaluasi. Siswa/ mahasiswa merupakan objek yang popular bagi evaluasi pendidikan. Yang lainnya seperti proyek atau program institusi pendidikan yang sekarang menjadi objek evaluasi yang semakin populer. Hal ini akan menolong menentukan apa informasi yang dikumpulkan dan bagaimana menganalisanya.
- Fungsi,Secara umum dibagi tiga yaitu : mengukur kemajuan, penunjang penyusunan rencana, dan memperbaiki atau melakukkan penyempurnaan kembali. Secara khususnya dibagi menjadi dua yaitu: secara psikologis dan secara didaktik.
- Tujuan,Menurut prof H.M sukardi, MS.Phd dalam bukunya berjudul valuasi pendidikan prinsip dan operasionalnya setidaknya ada 6 tujuan evaluasi dalam kaitannya dalam belajar mengajar yaitu :
- Menilai ketercapaian tujuan
- Mengukur macam-macam aspek belajar yang bervariasi
- Sebagai sarana untuk mengetahui apa yang siswa telah ketahui
- Memotivasi belajar siswa
- Menyediakan informasi untuk tujuan bimbingan dan konseling
- Menjadikan hasil evaluasi sebagai dasar perubahan kurikulum.
C. Jenis-Jenis Evaluasi
- Evaluasi penilaian formatif,Evaluasi yang dilakukan guru selama perkembangan atau dalam kurun waktu proses pelaksanaan suatu proses program pengajaran semester. Fungsinya untuk memperbaiki proses belajar mengajar. Contoh: test yang telah dilakukan setelah pembahasan tiad bab atau KD.
- Evaluasi penilaian sumatif,Test hasil belajar untuk mengetahui keberhasilan belajar murid setelah mengikuti program pengajaran tertentu. Fungsinya menetukan hasil belajar yang dicapai peserta didik dalm program tertentu dalam wujud status keberhasilan peserta pada setiap akhir program pendidikan contoh test akhir semester.
- Evaluasi Penilaian Penempatan,Penilaian yang ditujukan untuk mengetahui keterampilan persyaratan yang diperlukan bagi suatu program belajar dan penguasaan belajar seperti yang diprogramkan sebelum memulai kegiatan belajar tujuannya untuk menempatkan peserta didik pada tempatnya yang sebenar-benarnya. Contoh test untuk kejurusan IPA atau IPS.
- Penilaian Diagnostik,Penilaian yang bertujuan untuk mengetahui kelemahan siswa serta faktor penyebabnya. Pelaksanaan penilaian semacam ini biasanya bertujuan untuk pengajaran remedial dan menemukan kasus-kasus lainnya agar dapat ditemukan kesulitan yang dihadapi peserta didik.
Adapun mengenai manfaat evaluasi akan dijelaskan berikut ini:
- Bagi peserta didik,Peserta didik dapat mengetahui seberapa berhasil ia mengikuti program pembelajaran yang diberikan oleh guru.
- Bagi guru,Guru dapat mengetahui siswa-siswa mana yang sudah mantap menerima program pembelajaran dan juga mengetahui kesulitan siswa yang kurang paham pada program pembelajaran yang telah diberikan tersebut. Guru juga mnegetahui apakah metode pembelajaran sudah tepat
- Bagi sekolah,Informasi penilaian yang diperoleh dari tahun ke tahun dapat menjadi pedoman bagi sekolah.
Dalam pendidikan agama ternyata yang dinilai bukan hanya hafalan surat-surat pendek, hafalan rukun sholat dan seterusnya, tetapi apakah sholatnya rajin atau tidak. Disinilah perlunya memahami model evaluasi acuan etik.
Masing-masing model evaluasi tersebut memiliki asumsi- asumsi dasar dan implikasi tertentu baik terhadap tujuan pembelajaran proses belajar mengajar maupun kriteria yang ditetapkannya.untuk lebih jelasnya dapat dipetakan sebagai berikut:
1. Penilaian acuan kelompok
- Asumsi
- Mengakui perbedaan individual
- Normalitas distribusi populasi
- Isomorphisme : adanya kesejajaran antara matematik
- Implikasinya terhadap:
- Tujuan pembelajaran: kemampuan berkembang peserta didik lebih diutamakan dari pada penguasaan materi
- Proses belajar mengajar : CBSA, mengembangkan kompetisi sehat antar siswa
- kriteria : berkembang sesuai kelompoknya.
Baca Juga :
- Download Software Al-Quran Untuk Microsoft Office
- Terbukti! 5 Cara Ini Bisa Mengatasi Rasa Malas Pada Diri Sendiri
2. Penilaian acuan patokan
- Asumsinya dalam hal ini ada harapan :
- Beda sebelum dan sesudah belajar .
- Homogenitas hasil belajar atau mereduksi keragaman.
- Mempunyai kemampuan sesuai dengan yang dipelajari.
- Implikasinya terhadap :
- Tujuan pembelajaran: kamampuan penguasaan materi dan kemampuan menjalankan tugas tertentu lebih diutamakan
- Proses belajar mengajar: belajar tuntas, modulasi paket belajar, belajar mandiri.
- kriteria : sesuai dengan tujuan pembelajaran.
- penilaian acuan etik
- asumsi :
- manusia asalnya fitra atau baik
- pendidikan berusahan menumbangkan fitra atau aktualisasi.
- Satunya iman, ilmu dan amal.
- Impilkasinya terhadap :
- tujuan pembelajaran: menjadikan manusia lebih baik, bermoral, beriman, dan bertakwa.
- Proses belajar mengajar: sistem mengajar berwawasan nilai.
- Kriteria: benar atau baik bersifat mutlak.
BAB III
PENUTUP
A. KesimpulanEvaluasi berasal dari bahasa inggris evaluation, yang berarti penilaian dan penaksiran. Dalam bahasa arab, dijumpai istilah imtihan, yang berarti ujian dan khataman yang berarti cara menilai hasil akhir dari proses kegiatan
Merupakan cara atau teknik untuk mengamati tingkah laku peserta didik berdasarkan standarperhitungan yang bersifat kompreherensif dari seluruh aspek kehidupan , mental, psikologis, dan spiritual-religius.
B. Saran
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca terkhusus pada dosen mata kuliah ini, agar dalam pembuatan makalah selanjutnya menjadi lebih baik. Atas kritik dan sarannya, penulis ucapkan terimakasih.
Posting Komentar untuk "Makalah : Ilmu Pendidikan Islam"