Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Permasalahan Harga Tandan Buah Segar (TBS) Kelapa Sawit Dan Solusi Yang Bisa Diambil


Pada saat ini para petani kelapa sawit banyak yang mengeluhkan akibat turunnya produksi buah kelapa sawit ( trek buah ) sehingga para petani kelapa sawit banyak yang mencari pekerjaan sampingan untuk memenuhi kebutuhan hidup serta memenuhi kebutuhan keluarga yang mana setiap manusia memiliki kebutuhan yang terus meningkat untuk dapat terpenuhi, dan banyak petani kelapa sawit di desa sialang indah ini yang belum sejahtera.

Karena, petani kelapa sawit rata-rata hanya berpendidikan sampai SD, SMP dan SMk. Dengan minimnya pendidikan juga berpengaruh terhadap pengetahuan tentang budidaya kelapa sawit yang baik dan benar, seperti dalam proses pemupukan petani tak pernah memperhitungkan berapa jumlah kebutuhan kandungan Nitrgogen, Fosfor, Kalium, Boron, dll dalam setiap kebutuhan per tanaman. Karena setiap tanaman kelapa sawit memiliki kebutuhan yang berbeda untuk mendapatkan hasil produksi yang melimpah dan apa bila dalam memberikan dosis pupuk berlebihan juga tidak efisien karena dapat merusak tanaman atau malah membuat tanaman jadi strees sehingga tidak mau berproduksi kembali dan pupuk yang berlebihan juga akan sia-sia begitu saja.

Dalam pemupukan haruslah memperhatikan 4T yaitu tepat jenis, tepat dosis, tepat waktu, tepat tempat, tepat cara. Dan petani saat akan melakukan pemupukan tidak memperhatikan kandungan hara yang ada dalam pupuk petani hanya melihat dari segi merek dagang pupuk dan saat pemupukan juga petani memupukkan tidak berada di piringan, karena pemupukan yang baik dengan jarak 1,5 meter dari batang tanaman kelapa sawit dan di lakukan saat tanah lembab atau saat setelah turunnya hujan.

Dan saat melakukan perawatan seperti membersihkan gulma dengan herbisida petani tak memberikan dosis yang sesuai sehingga gulma akan kebal terhadap herbisida dengan dosis yang sama saat penyemprotan karena yang petani tau hanya  semprot dan yang penting gulma itu mati, tidak memikirkan dampak kedepannya untuk tanaman kelapa sawit nya. Karena kurangnya menejemen dalam pemeliharaan akan membuat rugi petani karena mengeluarkan biaya lebih untuk perawatan.

Dan rata-rata petani itu kurang sejahtera jika hanya memiliki 2 Ha kebun kelapa sawit karena hasil yang di dapat tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Dan untuk biaya perawatan tanaman kelapa sawit yang juga terus ikut meningkat karena dari hasil kebun 2 Ha rata-rata dapat menghasilkan 3-5 ton/bulan. Dan biaya hidup yang lebih dari itu karena kita ketahui kebutuhan sembako semakin naik dan harga kelapa sawit yang masih di bawah Rp.2000 sehingga petani kurang makmur hidupnya.

Dan apalagi jika mata uang rupiah melemah dan mata uang dollar naik itu sangat mempengaruhi harga jual kelapa sawit. Dan saat ini harga TBS turun kembali di bulan maret 2020 di pabrik/pks itu harga sawit hanya sekitar Rp.1600 dan petani hanya menerima TBS seharga Rp.1440 dari para pengepul/toke yang membeli buah sawit petani.

Bagaimana Petani Bisa Sejahtera ???


Para petani dengan adanya harga kelapa sawit yang pernah sampai sekitar Rp.2000 namun itu di rasakan hanya sebentar di saat era pak SBY dan sekarang petani kelapa sawit merindukan harga yang dulu pernah tinggi dan tidak hanya petani kelapa sawit saja namun juga petani karet. Dengan adanya program pemerintah untuk menggunakan bahan dasar dari minyak kelapa sawit untuk B20 dan B30 itu membuat hati para petani senang karena petani beranggapan harga kelapa sawit akan naik dan tetapi sampai saat ini harga kelapa sawit juga tetap sama saja, tidak ada bukti nyata harga TBS naik karena adanya program pemerintah yang kabarnya untuk bahan baku B20 dan B30.

Jika harga TBS terus menurun petani pasti akan banyak yang rugi, petani hanya dapat berharap supaya harga TBS dapat kembali normal seperti era pak SBY  yang mana harga TBS saat itu bisa di katakan normal di atas Rp.1600. jika harga sawit terus turun petani tidak akan bisa makmur. Karena para petani ini mayoritas yang memanen kebunnya orang lain atau di sebut tukang panen atau pengurus kebun. Jika kebun dengan luas 2Ha hanya dapat menghasilkan 3-5 ton/bulan dan harus membayar gaji pemanen dan membayar cicilan pupuk para petani itu gak akan cukup untuk memenuhi kebutuhan dalam 1 bulan dan untuk biaya gaji itu untuk petani akan mengeluarkan Rp.130.000/ton itu paling minimnya namun ada yang Rp.150.000/ton .

Jika harga TBS terus turun dan biaya upah panen yang tinggi dan biaya perawatan tinggi dan hasil sawit sekarang ini sedang trek pendapatan petani turun dan biaya hidup yang terus naik petani akan begitu-begitu saja hidupnya tidak bisa merasakan hasil lebih dari kebunnya. Dan harapan petani harga TBS kembali normal dengan harga di atas Rp.1600. Dan harga TBS ini terus menurun sejak awal maret.

Dan dengan adanya virus Covid-19 ini semoga pabrik kelapa sawit tidak lockdown jika sampai lockdown kelapa sawit tidak lagi laku dan petani tak tau harus bekerja apa karena hanya dari kebun kelapa sawitnya lah ia bergantung hidup dan para petani dan buruh panen tidak bisa mengikuti instruksi pemerintah untuk diam di dalam rumah karena jika itu di lakukan oleh petani dan buruh tidak akan makan mereka maka dari itu petani dan buruh bekerja serius bertaruh nyawa untuk hidup tetapi para pemerintah tak memperhatikan para masyarakat kelas menengah kebawah yang terus merampas hak-hak rakyat kecil.

Dan seharusnya pemerintah bergerak cepat dalam mengembangkan B20 dan B30 supaya minyak kelapa sawit dalam negri dapat terolah sendri di dalam negri dan dapat meningkatkan harga jual kelapa sawit di indonesia, karena apabila dapat mengembangkan itu indonesia dapat lebih baik dari malaysia karena dapat mengolah minyak nya sendiri dan apabila dapat terlaksana program pemerintah tersebut pasti kebutuhan bahan baku minyak kelapa sawit akan meningkat dan pastinya akan mendorong naiknya harga dan meningkatkan taraf hidup masyarakat dan mensejahterakan masyarakat indonesia. Dan apabila harga kelapa sawit tinggi pastinya petani kelapa sawit dan buruh tani kelapa sawit atau pengurus kebun akan mendapatkan gaji/upah yang naik juga.