Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kerupuk Ganepo Bisa Menjadi Salah Satu Penggerak Perekonomian Masyarakat


Kerupuk ganepo merupakan olahan dari singkong yang memiliki warna kuning, berbentuk dadu dan gurih ketika di kunyah. Camilan kerupuk ganepo ini sangat cocok di makan dengan nasi atau saat berkumpul dengan keluarga maupun teman – teman. Rasa gurih kerupuk ganepo karena singkong yang digunakan berkualitas baik dan di goreng hingga kering, sehingga ketika dimakan membuat ketagihan.

Kerupuk ganepo ini dapat meningkatkan perekonomian di desa ujung batu timur ini, karena kerupuk ganepo mempunyai daya jual yang cukup tinggi, dengan begitu setidaknya perekonomian warga di daerah ini dapat menjadi lebih baik dan dapat menambah pemasukan dari pekerjaan pokok yang sudah ada, sebagai daerah penghasil singkong yang cukup banyak.

Mengolah singkong menjadi kerupuk ganepo tidaklah sulit, bumbunya sederhana saja seperti kunyit, bawang merah, bawang putih, garam sebagai penyedap rasa. Bahan utama membuat kerupuk ganepo adalah singkong yang berkualitas bagus, singkong yang sudah di bersihkan di potong dadu dengan ukuran sekitar 2x2 centimeter. Selanjutnya singkong yang sudah di potong – potong di goreng hingga berwarna kecoklatan, lalu diangkat dan di tiriskan hingga dingin. Kemudian haluskan seluruh bumbu yang sudah disiapkan lalu dicampurkan dengan singkong yang sudah dingin, kerupuk ganepo siap di sajikan dan di kemas untuk di jual. Tidak hanya itu kerupuk ganepo ini juga dapat dibuat dengan berbagai varian rasa seperti rasa balado misalnya. Dan untuk penjualannya dapat di pasarkan ke warung – warung, swalayan dan bahkan gerai oleh – oleh.

Dalam menjalankan suatu usaha tentu terdapat berbagai macam kendala yang di hadapi begitu pun dengan usaha kerupuk  ganepo ini. Ada beberapa masalah yang umumnya adalah :
  1. Masih kurangnya sumber daya manusia dalam mengelola usaha secara bisnis. Sehingga peluang - peluang pasar belum dapat di isi secara optimal;
  2. Belum tersedianya bahan baku ubi untuk diolah secara berkesinabungan;
  3. Belum mampunya menyediakan bahan baku (minyak goreng) sebagai kebutuhan pokok dan harga yang sama dengan harga pasar;
  4. Kurangnya modal untuk menyediakan bahan baku, dan sebagainya
Menanggapi hal kurang nya sumber daya manusia ini saya berfikir kenapa para ibu rumah tangga yang tidak memiliki penghasilan untuk mencoba mengembangkan dan memproduksi kerupuk ganepo ini, karena masih kurangnya produksi kerupuk ganepo di daerah ini, sehingga dampaknya harus mendatangkan kerupuk ganepo dari daerah lain. Padahal bahan yang untuk diproduksi cukup banyak dan mudah ditemukan. Dan cara pengolahan yang cukup mudah. Dan untuk modal usaha bisa kita pinjamkan di koperasi ataupun meminjam kepada lembaga seperti bank.

Disini kontribusi saya sebagai mahasiswa untuk mengembangkan produk dari hasil olahan pertanian ini menggerakkan beberapa ibu rumah tangga yang hanya diam di rumah untuk berani mencoba mengembangkan produksi hasil olahan dari singkong ini untuk dijadikan beberapa jenis olahan seperti ganepo ini contohnya dan berbagai jenis macam olahan lainnya. Dari pada hanya diam dirumah lebih baik mengerjakan hal yang bisa sebagai penambah penghasilan untuk menambah nilai perekonomian dari hasil pertanian yang cukup melimpah ini.

Untuk kededepannya semoga masyarakat di daerah ujungbatu timur ini lebih tergerak untuk meningkatkan perekonomian dengan banyak cara seperti dari hasil pertanian seperti contohnya membuat olahan singkong menjadi ganepo ini karena kurangnya disini untuk lebih sadar akan potensi yang bisa dikembangkan dari hasil pertanian dengan mengolah dan menjualnya sendiri.