Keutamaan Bulan Ramadhan, Istimewa dan Penuh Berkah!
Keutamaan bulan Ramadhan sudah sering terdengar di antara kita. Menjadi bulan yang penuh dengan berkah dan ampunan. Terlebih, menjadi bulan diturunkannya Al-Qur’an dan juga terjadinya malam Lailatul Qodar.
Firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat 185 yang berbunyi:
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِىٓ أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْءَانُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِ ۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ
"Bulan Ramadan adalah (Bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (Antara yang benar dan yang batil). Karena itu, barang siapa di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah." (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 185)
Pada ayat tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa bulan Ramadhan ialah bulan teramat mulia, serta pada bulan ini diwajibkan bagi Umat Muslim melaksanakan ibadah puasa. Tepatnya pada malam ke-17 Ramadhan terjadi peristiwa Nuzulul Qur’an (Diturunkannya Al-Qur’an). Seperti yang telah diketahui di kalangan Umat Islam bahwa Al-Qur’an sebagai The Rule Of Law bagi orang-orang yang beriman serta bertaqwa. Imam At-Thabari dalam tafsirnya beliau menyebutkan bahwa dalam penurunannya Al-Qur’an diturunkan ke bumi secara berangsur-angsur, sesuai proporsi Umat pada saat itu.
Keutamaan bulan Ramadhan selanjutnya dijadikannya Syahru Ramadhan sebagai ladang pahala bagi Umat Islam. Mengapa demikian? Pada saat masuknya bulan suci Ramadhan setan, jin, dan iblis penggoda manusia, mereka semua dibelenggu oleh Allah SWT. Sehingga, memudahkan Umat Islam dalam melaksanakaan ibadah secara Kamilah (Sempurna). Dan pada bulan ini pula, pahala yang diterima akan dilipat gandakan.
Selain terdapat malam Nuzulul Qur’an, masih banyak keutamaan bulan Ramadhan. Seperti, malam Lailatul Qodar yang jatuh sekitar 10 hari terakhir pada malam bulan suci Ramadhan. Malam tersebut dalam surat Al-Qadr ayat 1-3 disebutkan bahwa Lailatul Qadar ialah malam yang kemuliannya setara dengan seribu bulan. Maka, seyogyanya memanfaatkan momentum langka tersebut dalam rangka Taqarrub (Mendekatkan diri kepada Allah SWT) dengan cara senantiasa bermunajat, berdzikir, dan mengisi hari-hari di bulan tersebut dengan berbuat kebajikan.
Serta melaksanakan Amar Ma’ruf Nahi Munkar (Memerintahkan kebajikan dan melarang kemunkaran) kepada sesama manusia. Sekian artikel dari kami, semoga bermanfaat bagi para Pemirsa yang dirahmati Allah SWT.