Cara Mencampur Pupuk Kimia yang Tepat
Mencampur pupuk untuk tanaman
tidak boleh sembarangan. Pencampuran pupuk yang salah akan berdampak
merugikan, mulai dari melenyapkan organisme penting di dalam tanah
hingga menaikkan pH asam yang selama ini dihindari oleh petani.
Setiap pupuk dengan kandungan haranya mempunyai sifat dan karakteristik yang berbeda-beda sehingga terdapat dampak antagonis antara pupuk satu dan lainnya jika diaplikasikan secara bersamaan.
Dampak antagonis ini akan menyebabkan salah pupuk tidak dapat diserap oleh tanaman secara maksimal atau hilang bahkan ada yang berakibat buruk bagi tanaman seperti keracunan.
Berikut adalah contoh aplikasi pupuk yang saling antagonis.
Oleh karena itu pemupukan dan pengapuran harus dilakukan secara terpisah.
Paling tidak selang tiga pekan atau idealnya 40 hari setelah pengapuran baru dilakukan pemupukan. Tujuannya supaya kondisi unsur hara tanah kembali pulih.
Setiap pupuk dengan kandungan haranya mempunyai sifat dan karakteristik yang berbeda-beda sehingga terdapat dampak antagonis antara pupuk satu dan lainnya jika diaplikasikan secara bersamaan.
Dampak antagonis ini akan menyebabkan salah pupuk tidak dapat diserap oleh tanaman secara maksimal atau hilang bahkan ada yang berakibat buruk bagi tanaman seperti keracunan.
Berikut adalah contoh aplikasi pupuk yang saling antagonis.
- Ammonium atau Urea tidak boleh dicampur KCl atau TSP dalam satu aplikasi. Campuran Urea dan TSP bisa menaikkan pH sehingga bisa mematikan mikroorganisme di tanah yang memproduksi enzim urease.
Sedangkan Urea dan KCl yang dicampur akan membentuk gumpalan-gumpalan yang menyulitkan penyebaran pupuk sehingga tidak merata.
Pupuk
Urea harus diaplikasikan sekitar 4 minggu sebelum aplikasi pupuk
alkalis seperti super dolomit maupun TSP. Interval pemupukan tidak
diperlukan jika pemberian Urea dan pupuk alkalis tidak diaplikasikan
pada tempat dan waktu yang bersamaan.
Namun, KCl dan TSP bisa dicampurkan dan diberikan bersama-sama
- Pupuk Cu tidak boleh diaplikasikan segera setelah aplikasi Urea dan Rock Phosphate (RP). Urea dan RP cenderung akan menurunkan/mengurangi penyerapan Cu oleh tanaman. Selang waktu aplikasi antara kedua pupuk ini adalah maksimal 4 minggu.
- Pupuk potassium MOP dan ZK tidak bisa diaplikasikan secara bersamaan dengan pupuk magnesium seperti kieserite dan super dolomit karena adanya pengaruh antagonis antara Kalium (K) dan Magnesium (Mg) serta antara Kalium (K) dan Kalsium (Ca) (kalsium dalam bentuk kapur pertanian/kaptan).
Unsur hara K
jika dicampur dengan unsur hara Ca menyebabkan unsur Ca menjadi
tertekan. Unsur Ca tidak dapat diserap secara sempurna oleh tanaman.
Sebenarnya,
unsur K akan diserap lebih cepat oleh tanaman dibandingkan unsur Ca dan
Mg. Jika tanaman kelebihan unsur K gejalanya mirip dengan tanaman
kekurangan Mg.
Sementara
itu, sifat antagonisme K dengan Mg lebih besar daripada K dengan Ca.
Walaupun demikian kelebihan K juga mempunyai gejala yang sama dengan
tanaman kekurangan Ca.
Untuk
mengurangi pengaruh antagonis pupuk ini diperlukan waktu sekitar 3
minggu. Apabila memungkinkan, pupuk K harus diberikan terlebih dahulu.
Penjelasan lebih mudahnya dapat dilihat pada tabel Pencampuran Beberapa Jenis Pupuk berikut ini, Paling tidak selang tiga pekan atau idealnya 40 hari setelah pengapuran baru dilakukan pemupukan. Tujuannya supaya kondisi unsur hara tanah kembali pulih.
Posting Komentar untuk "Cara Mencampur Pupuk Kimia yang Tepat"