Seperti Inilah Puasa Umat Islam
Menurut bahasa, Puasa adalah MENAHAN sesuatu, baik makanan, minuman, kata-kata atau gerakan.
Menurut istilah, Puasa adalah MENAHAN DIRI dari hal-hal yang membatalkan puasa baik dari makan, minum, hubungan suami istri; dengan disertai niat; mulai terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari.
PERINTAH WAJIBNYA PUASA
“Hai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertaqwa.” (QS Al-Baqarah: 183)
“Bulan Ramadhan bulan yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang haq dan yang bathil) maka barangsiapa mendapatkannya hendaklah ia puasa.” (QS Al-Baqarah: 185)
HAL-HAL YANG MEMBATALKAN PUASA
Ada beberapa hal yang dapat membatalkan puasa apabila dilanggar oleh orang yang berpuasa, yaitu:
- Masuknya benda cair atau padat ke dalam perut, baik itu lewat mulut, telinga, hidung, dan kemaluan.
- Keluarnya air mani dengan sengaja.
- Muntah yang disengaja.
- Makan, minum, atau jima’ walaupun dalam keadaan dipaksa.
- Makan, minum, atau jima’, karena mengira bahwa waktu berbuka telah tiba, yang kemudian terbukti bahwa waktu berbuka belum tiba.
- Tidak berniat puasa.
- Haid dan nifas walau di akhir waktu.
- Murtad
Disamping hal-hal yang membatalkan puasa tersebut di atas, ada beberapa hal lain yang apabila dilanggar, pahala puasa akan menjadi gugur, jadi puasa yang dilakukan hanya sekedar untuk menggugurkan kewajiban saja, sementara pahala besar yang dijanjikan Allah SWT sama sekali tidak bisa diraih. Diantara hal-hal yang membatalkan pahala puasa tersebut bisa dilihat dalam beberapa hadist Rasulullah SAW berikut:
- “Banyak orang puasa yang tidak dapat apa-apa dari puasanya kecuali lapar. Dan banyak orang shalat malam tidak mendapat apa-apa dari shalatnya kecuali begadang.” (HR Abu Dawud, Ibnu Majah)
- “Barangsiapa tidak meninggalkan kata-kata dusta (dalam berpuasa) dan tetap melakukannya, maka Allah SWT tidak butuh ia meninggalkan makan dan minumnya.” (HR Bukhari)
- “Puasa bukanlah hanya meninggalkan makan dan minum, akan tetapi yang dimaksud puasa adalah menghindarkan diri dari kata-kata yang tidak berguna dan dusta. Maka jika ada orang yang mencelamu atau usil kepadamu, katakanlah saya sedang puasa, saya sedang puasa.” (HR Ibnu Majah, Ibnu Hiban, Hakim)
- MAKAN DAN MINUM KARENA LUPA,Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa lupa sedang ia dalam keadaan puasa, maka ia makan atau minum, hendaklah ia menyempurnakan puasanya, sebab Allah SWT telah member kepadanya makan dan minum.” (HR Bukhari-Muslim)
- ORANG HAMIL DAN MENYUSUI,Orang hamil dan menyusui jika mereka mengkhawatirkan anak yang dikandungnya atau diri mereka, maka mereka boleh berbuka, sebab hukum mereka sebagaimana hukum orang sakit. Hadist Rasulullah SAW : “Allah SWT melepaskan untuk orang musafir berpuasa dan separuh dari shalatnya dan untuk orang hamil dan menyusui puasanya.” (HR.Al-Khamsah)
- HAID DAN NIFAS,Wanita yang sedang haid dan nifas, wajib bagi mereka berbuka kemudian mengqadhanya di hari lain, walau haid itu datangnya menjelang waktu maghrib. Diriwayatkan dari Aisyah ra beliau berkata: “Kami mengalami haid di zaman Rasulullah SAW, kemudian kami diperintahkan untuk mengqadha puasa dan tidak diperintahkan untuk mengqadha shalat.”
- ORANG SAKIT,Sakit apakah yang diperbolehkan berbuka ? Jumhur ulama mengatakan : sakit yang membahayakan jiwa atau menambah cidera atau dikhawatirkan memperlambat kesembuhan. Alasan mereka adalah: Firman Allah SWT : “Allah SWT menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesusahan bagimu “ (Q.S.Al Baqarah 184)
- LANJUT USIA,Bagi orang yang berusia lanjut dan tidak mampu berpuasa, maka cukup baginya untuk memberi makan setiap hari 1 orang miskin, berdasarkan pandangan Imam Bukhari dan Ibnu Abbas dalam memahami ayat: “Dan bagi orang-orang yang berat menjalankannya, maka ia membayar fidyahnya yaitu memberi makan satu orang miskin.” (QS: Al-Baqarah 184)
JANJI-JANJI ALLAH SWT BAGI ORANG-ORANG YANG BERPUASA
Dengan rahmat dan kasih sayangNya, Allah SWT mendorong kita untuk berbuat baik dan beribadah dengan sungguh-sungguh, Allah SWT memberikan janji-janji yang sangat menggiurkan bagi orang-orang yang beriman. Diantara janji-janji tersebut adalah:
- “Tiada seorang hamba yang berpuasa di jalan Allah, kecuali Allah SWT akan menjauhkan dia di hari itu tujuh puluh tahun dari neraka.” (HR.Bukhari-Muslim)
- “Setiap amal anak Adam akan dilipatgandakan, setiap kebaikan sepuluh kalilipat hingga tujuh ratus kali lipat. Allah SWT berfirman, kecuali puasa ia adalah untukKu, Akulah yang akan membalasnya, ia tinggalkan nafsunya, makannya, karena Aku.” (HR.Bukhari)
- “Barangsiapa puasa di Bulan Ramadhan, ia tahu larangan-larangannya, ia juga menjaga apa yang harus dijaga, akan dihapuskan semua dosanya yang telah lalu.” (HR.Ibnu Hibban)
- “Barang siapa puasa karena iman dan mengharap pahala dari Allah SWT, ia akan diampuni semua dosanya yang telah lalu.” (HR.Bukhari Muslim)
- “Sesungguhnya di surga itu ada sebuah pintu yang disebut “Rayyan”, akan masuk dari pintu ini di hari kiamat semua orang yang puasa, dan tidak yang lain. Jika mereka telah masuk, pintu akan ditutup, dan tidak akan masuk kedalamannya seorangpun.” (HR.Bukhari-Muslim)
ANCAMAN BAGI ORANG-ORANG YANG TIDAK BERPUASA RAMADHAN
Rasulullah SAW bersabda bahwa puasa merupakan identitas bagi kaum Muslimin. Puasalah yang membedakan antara kita dan orang-orang kafir. Puasa juga tidak bisa digantikan pahalanya dengan puasa yang lain walupun dengan puasa seumur hidup sekalipun. Berikut ini adalah beberapa peringatan yang diberikan oleh Rasulullah SAW.
- “Barangsiapa berbuka sehari di Bulan Ramadhan tanpa adanya rukhsoh(keringanan) yang diinginkan Allah SWT kepadanya, puasa itu tidak akan bisa diganti dengan puasa satu tahun walaupun ia puasa terus menerus.” (HR.Abu Dawud, Ibnu Majah dan Tirmidzi)
- “Tali (pengikat) Islam dan tiang-tiang agama ada tiga, diatasnya Islam didirikan. Barangsiapa meninggalkan satu diantaranya, ia telah kafir dan halal darahnya. Tiga itu adalah, dua kalimah syahadat,shalat fardhu dan puasa Ramadhan.” (HR.Abu Ya’la,Dailami, disahkan Adz Dzahabi)
JENIS PUASA SUNNAH DI LUAR PUASA RAMADHAN
- Puasa Hari Arafah (9 Dzulhijjah) bagi orang yang tidak sedang menunaikan ibadah haji. Sabda Rasulullah SAW: “Puasa Arafah menghapus dosa satu tahun, tahun yang lalu dan satu tahun yang akan datang. Dan puasa Muharram menghapus dosa satu tahun yang lalu.” (HR Muslim)
- Puasa 10 Muharram sebagaimana hadist di atas.
- Puasa enam hari di Bulan Syawal, Sabda Rasulullah SAW: “Barangsiapa puasa di bulan Ramadhan dan diikuti puasa enam hari di bulan syawal maka ia bagaikan puasa satu tahun.” (HR Muslim)
- Puasa pada Bulan Sya’ban,Hadist Rasulullah SAW: “Tidak pernah saya melihat Rasulullah puasa satu bulan kecuali bulan puasa, dan tidak pernah saya melihat beliau memperbanyak puasa satu bulan, selain Bulan Sya’ban.” (HR Bukhari-Muslim)
- Puasa bulan purnama, 3 hari setiap bulan Hijriah yaitu tanggal 13, 14, dan 15, Hadist Rasulullah SAW: “Rasulullah menyuruh kami untuk berpuasa tiap bulan tiga hari saat terang bulan yaitu tanggal 13, 14, dan 15. Beliau berkata ia adalah seperti puasa satu tahun.” (HR Nasai).
- Puasa Dawud yaitu sehari berpuasa dan sehari berbuka, Hadist Rasulullah SAW: “Puasa yang paling disenangi Allah SWT adalah puasa Dawud, shalat yang disenangi Allah SWT adalah shalat Dawud, beliau tidur separuh malam, bangun sepertiganya, dan tidur lagi seperenamnya, beliau berpuasa sehari dan berbuka sehari.” (HR Bukhari-Muslim)
- Puasa Hari Senin dan Hari Kamis, Hadist Rasulullah SAW: “Rasulullah SAW memperbanyak puasa pada Hari Senin dan Hari Kamis, kemudian beliau berkata, sesungguhnya amal-amal itu dilaporkan setiap Hari Senin dan Hari Kamis, maka Allah SWT akan mengampuni setiap muslim atau mu’min kecuali mereka yang saling memutuskan tali persaudaraan, maka Allah SWT berkata, akhirkan mereka.” (HR Ahmad)
PUASA-PUASA YANG DILARANG
- Puasa hari raya (Idul Fitri dan Idul Adha),“Ada dua hari Rasulullah SAW telah melarang puasa pada keduanya, hari raya Idul Fitri dan hari raya yang lain dimana engkau memakan hewan sembelihannya.” (HR Bukhari-Muslim)
- Puasa sunnah tanpa seizin suami,Seorang istri tidak diperbolehkan puasa sunnah ketika suaminya berada di rumah tanpa seizing suami tersebut. Hadist Rasulullah SAW: “Janganlah seorang perempuan berpuasa sedangkan suaminya berada di rumah.” (HR Bukhari)
- Hari Tasyrik,“Bahwasanya Rasulullah SAW mengutus Abdullah bin Hudzaifah berkeliling di Mina untuk mengumumkan agar tidak puasa pada hari ini, sebab ia adalah hari-hari untuk makan, minum, dan dikir kepada Allah SWT.”
- Hanya mengkhususkan Hari Jum’at,Larangan di sini hanya larangan makruh, kecuali jika hari itu bertepatan dengan puasa yang biasa dilakukan, atau karena ada sunnah yang lain. Hadist Rasulullah SAW: “Janganlah puasa pada Hari Jum’at kecuali didahului dengan puasa sebelumnya atau ditambah sehari sesudahnya.” (HR Bukhari)
- Hari yang diragukan,Hadist Rasulullah SAW: “Janganlah sekali-kali di antara kamu mendahului Ramadhan dengan puasa sehari atau dua hari sebelumnya kecuali jika seseorang itu telah terbiasa di hari itu maka puasalah pada hari itu.” (HR Bukhari-Muslim)
- Puasa Dahri (puasa tiap hari tanpa berbuka),Hadist Rasulullah SAW: “Tidak dinamakan puasa orang yang berpuasa terus menerus.” (HR Bukhari)
HIKMAH PUASA
Puasa termasuk ibadah dan ketundukan kepada Allah, sehingga puasa itu menjadikan orang yang berpuasa hanya menghadapkan dirinya kepada Allah, tunduk dan khusuk di hadapan-Nya tatkala ia harus menolak kekuasaan syahwat.
Bersatunya ummat dalam menjalankan satu ibadah dalam satu waktu dan menempa kesabaran mereka semua, baik orang-orang yang kuat maupun yang lemah, terpandang maupun tidak, kaya maupun miskin guna bersama-sama menanggung kewajiban ini yang akan membuahkan keterikatan hati dan ruh mereka serta bersatunya kalimat mereka. Puasa juga menjadi sebab terjalilnya kasih saying sesama manusia.
Puasa melatih kesabaran, mengokohkan tekad dan kemauan, menempa jiwa dalam menghadapi kesulitan yang di temui, menundukkan dan membuatnya menjadi terasa ringan.
KEUTAMAAN PUASA
Diampuni Dosa yang telah lalu,Dari Abu Hurairah Radhiyallahu `anhu beliau berkata: Rasulullah SAW pernah bersabda, “Barang siapa yang berpuasa Ramadhan Karena iman dan ihtisab niscaya dosanya yang telah lalu diampuni oleh Allah”.(Muttafaq `alaih). Al-Hafidz Ibnu Hajar menerangkan bahwa yang dimaksud karena iman dalam hadist ini adalah demi mencaru ridha Allah.
Balasan istimewa bagi puasa, Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW pernah bersabda: “Allah Azzawajall berfirman, “Semua amal anak Adam adalah baginya kecuali puasa, karena sesungguhnya puasa itu bagiku dan Aku sendiri yang akan membalasnya.” (Muttafaq `alaih). Al-Imam An Nawawi menerangkan firman Allah Ta`ala, dan Aku sendiri yang akan membalasnya.” Ini menjelaskan betapa besar keutamaannya dan amat banyak pahalanya.
Puasa adalah perisai,Dari Abu Hurairah RA beliau berkata: Rasulullah SAW pernah bersabda; “Puasa adalah perisai, apabila kamu sedang puasa janganlah berkata jorok, jangan berteriak-teria dan janganlah berbuat bodoh. Apabila ada seseorang yang mencacinya atau memeranginya maka katakanlah “sesungguhnya aku sedang puasa sebayak dua kali (Muttafaq `alaih). Lebih lanjut Syaikh Al-Utsaimin menerangkan makna puasa adalah perisai yaitu: sebagai tameng dan peng haling yang menjaga orang yang berpuasa dan melakukan perbuatan yang sia-sia dan berkata jorok dan puasa juga melindunginya dari siksa neraka. Sebagaimana yang diriwayatkan Imam Ahmad dari Jabir RA dengan sanad hasan dari Nabi bersabda:” Puasa adalah perisai yang digunakan hamba untuk melindungi dirinya dari neraka”
Bau mulut orang yang berpuasa lebih aharum daripada kasturi,Dari Abu Hurairah radhiyallahu `anhu beliau berkata : Rasulullah SAW pernah bersabda, demi dzat yang jiwa Muhammad berada dalam tangan-Nya sungguh bau mulut orang yang sedang puasa itu lebih harum disisi Allah pada hari kiamat dari pada bau minyak kasturi
Pintu khusus di syurga bagi orang yang berpuasa, Dari Sahl bin Sa`ad radhiyallahu `anhu beliau berkata: Nabi Muhammad SAW bersabda : “Sesungguhnya di dalam syurga terdapat sebuah pintu yang di sebut Ar-Rayyan, pada hari kiamat orang-orang yang berpuasa masuk melalui pintu itu, tidak seorangpun yang masuk selain mereka. Apabila mereka telah masuk maka pintu itu ditutup dab tidak ada lagi orang yang masuk melewatinya” (Muttafaq `alaih).
FATWA –FATWA KONTEMPORER TERBARU MENGENAI PUASA
Menggunakan Obat Penghalang Haid Ketika Puasa, Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin rahimahullah pernah ditanya, “Sebagian wanita ada yang bersengaja menggunakan obat-obatan untuk menghalangi datangnya haidh yang rutin setiap bulannya. Mereka melakukan seperti ini dengan tujuan supaya tidak lagi mengqodho’ puasa selepas bulan Ramadhan. Apakah perbuatan seperti ini dibolehkan? Apakah ada syarat yang tidak membolehkan wanita menggunakan obat semacam itu?”
Berpuasa di Daerah yang Waktu Siangnya Sangat Lama, Di musim panas di bagian bumi utara akan terasa waktu siang teramat lama. Waktu untuk berpuasa pun akan terasa lama, begitu pula waktu antara shalat lima waktu. Nah, sekarang bagaimana jika kita tinggal di negeri yang waktu siangnya sangat panjang atau di negeri yang bahkan tidak pernah mendapati waktu siang atau sepanjang hari adalah malam? Berikut ringkasan fatwa Al Lajnah Ad Daimah lil Buhuts Al ‘Ilmiyyah wal Ifta’, komisi fatwa di Kerajaan Saudi Arabia. Pertama: Bagi yang bermukim di negeri yang malam dan siangnya bisa dibedakan dengan terbitnya fajar dan tenggelamnya matahari, walau waktu siang lebih lama di musim panas dan singkat di musim dingin, maka wajib baginya mengerjakan shalat lima waktu di waktunya masing-masing
Waktu Buka Puasa di Pesawat, Para ulama di Al Lajnah Ad Daimah (komisi Fatwa Kerajan Saudi Arabia) pernah ditanya, “Kapan waktu berbuka puasa di bulan Ramadhan di tengah-tengah perjalanan pesawat?” Jawab: Jika siang hari seseorang yang berpuasa berada di pesawat dan ia tetap menjalankan puasanya hingga malam hari (tenggelamnya matahari), ia tidaklah boleh berbuka puasa kecuali jika telah tenggelamnya matahari.
Penggunaan Ventolin bagi Penderita Asma Saat Puasa,Asma merupakan penyakit pernafasan yang disebabkan penyempitan saluran nafas (bronkhus) yang tingkatnya bervariasi dari waktu ke waktu. Penyakit ini timbul didasarkan atas reaksi peradangan saluran nafas terhadap zat-zat perangsang yang berhubungan dengan penderita.
MASALAH KETERKAITAN PUASA DAN KESEHATAN
Puasa ada kaitan erat dengan pemeliharaan kesehatan tubuh karena puasa dapat mengistirahatkan organ-organ tubuh dari pekerjaannya, sehingga kembali baik seperti semula.
Kehidupan kita sekarang ini dipenuhi dengan kesibukan-kesibukan. Dan hal ini mempunyai pengaruh terhadap selera makan dan kadar makanan yang kita makan. Kalau itu, perut kita terus bekerja tanpa hentinya. Anggota pencernaan pun terus bekerja memproses bahan makanan yang sampai ke dalam perut.
Demikian pula pekerjaan-pekerjaan di kantor akan mengakibatkan banyaknya kadar lemak yang mengendap pada tubuh kita. Terutama sekali pada urat-urat nadi, yang mengakibatkan anggota-anggota tubuh seseorang cepat rapuh.
Kegemukan, penyakit kencing manis, reumatik, penyakit ginjal, tekanan darah tinggi dan komplikasi-komplikasi terhadap otak, jantung, mata dan ginjal, semua penyakit tersebut dapat dijaga dengan cara puasa.
Seseorang yang melakukan puasa, berarti mengistirahatkan jantung dan menstabilkan cara kerjanya sehingga semua endapan yang membahayakan tubuh dapat dihilangkan.
Puasa juga sangat berfaedah bagi hati dan empedu, karena dapat menghilangkan zat lemak dan dapat menjaga seseorang dari penyakit yang menyerang kedua organ tubuh tersebut. Puasa juga dapat menghindarkan seseorang dari berbagai penyakit kulit. Di antara penyakit kulit yang dapat disembuhkan oleh puasa ialah penyakit eksim, alergi dan bisul.
Puasa berarti mengistirahatkan alat penceraan dan meringankan cara kerjanya. Sehingga perut besar, perut kecil dan usus dua belas jari dapat terhindar dari berbagai macam gangguan yang akan menimpa di masa-masa mendatang”
Posting Komentar untuk "Seperti Inilah Puasa Umat Islam"