Dia Panutan Yang Bisa Kita Contoh Dalam Hidup Ini !!!

Percaya atau tidak setiap kita adalah panutan bagi orang lain dan kita juga mempunyai panutan dalam kehidupan.

Mulai dari cara kita berpakaian, berbicara, prestasi, akhlak, ibadah, dan cara memperlakukan orang disekitar.

"Belajar make up dimana?"

"Eh gamis nya bagus deh!"

"Kakak belajar tahsin dimana?"

Mungkin ini sebagian kecil saja pertanyaan-pertanyaan yang diajukan, namun setiap pertanyaan itu adalah sebuah kekaguman atas apa yang ada pada diri kita dan ingin dijadikan contoh. 

Dari ujung rambut hingga ujung kaki akan menjadi perhatian bagi masing-masing orang.

Yang satu mengikuti cara berjilbab kita, yang lainnya mengikuti cara berpakaian dan bertutur  kita. Jadi setiap sikap dan tampilan kita akan menjadi inspirasi bagi orang lain. Jikalau baik yang diperlihatkan maka baik pula yang ditiru dan jika buruk yang diperlihatkan maka keburukan pula yang dikerjakan.

Tentu saja kita tidak mau menjadi inspirator gadungan dan tanpa kebermanfaatan yang diberikan. 

Sebagai umat Islam kita sudah tidak perlu jauh-jauh mencari seorang panutan.

Ada akhlak yang mulia, ibadah yang sudah tidak diragukan lagi, kesederhanaan yang tak terkira, kedermawanan pada sesama, dan kebaikan selalu menyertainya. Nabi Muhammad Saw, semoga sholawat selalu tercurahkan kepada beliau.

Sebagai kaum wanita, kita bisa menjadikan shahabiyah di zaman nabi yang begitu tangguh dan luar biasa. Bunda Asiyah yang cerdas dan teguh pendirian, bunda Maryam yang tekun dan rajin beribadah, bunda Khadijah yang bijaksana, mulia dan terjaga kehormatannya. Bunda Fatimah yang kuat dan bersungguh-sungguh. Bunda Aisyah yang santun, lemah lembut dan beradab. Semua shahabiyah dengan akhlak yang mulia dan panutan bagi seluruh muslimah di dunia. Sebagai muslimah kita bisa meniru kebaikan-kebaikan dan sifat-sifat yang dimiliki oleh sahabat-sahabat nabi. 

Meskipun tidaklah mudah mencontoh akhlaknya para sahabat nabi, paling tidak kita mencoba dengan perlahan sebagian kecilnya.

Sudah tak terkira begitu banyaknya inspirator kebaikan yang ada disekeliling kita, tidak pun shahabiyah kita bisa menjadikan orang-orang terdekat untuk bisa kita ambil ilmu dan kebaikannya. Senior di kampus, aktivis-aktivis dakwah, teman dekat, sesama komunitas, guru, kakak, dan orang-orang hebat yang patut kita jadikan panutan. Tapi setiap manusia pastilah ada lemahnya, baiknya diambil buruknya ditinggalkan. Bukan berarti kita menjadikan seseorang sebagai panutan, kita malah mengikuti segala aktivitasnya tanpa menyaring mana yang perlu mana yang sia-sia. Karena sebaik-baiknya panutan hanyalah Allah semata dan Nabi Muhammad pemberi cahaya semesta. 

Berbagi :