Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

BAHASA INDONESIA : RAGAM BAHASA


KATA  PENGANTAR
            Pertama-tama penulis mengucapkan syukur ke hadirat tuhan YME, karna berkat limpahan rahmat serta karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan ilmiah ini dalam bentuk maupun isi yang sangat sederhana ini.Sehingga terciptalah makalah  sederhana ini secara rinci dan mudah di pahami
            Adapun tujuan penulis membuat makalah ini adalah untuk menginformasikan kepada pembaca bagaimana  ragam bahasa . Makalah  ini  juga dibuat untuk Melengkapi Tugas Bahasa Indonesia .
             Penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak pustaka wilayah yang telah memberi izin untuk meminjamkan buku referensi.Kepada guru pembimbing yang telah mengajarkan kami cara membuat laporan.Juga kepada orang tua penulis yang telah mendukung baik secara materi maupun non materi.
            Besar harapan penulis semoga laporan ini membantu menambah wawasan bagi pembaca. Dalam pembuatan makalah ini jauh dari kata sempurna oleh sebab itu penulis berharap untuk dapat memberi kritik dan saran pada makalah ini. Dan juga penulis berharap makalah ini bisa dapat menjadi bahan ajar kita semua.




                  Pekanbaru, Oktober 2018
    
                            Penulis


BAB I
PENDAHULUAN

   A.    Latar Belakang        
            Bahasa Indonesia merupakan bahasa dari bangsa kita yang sudah dipakai oleh bangsa Indonesia sejak dahulu kala sebelum Belanda menjajah Indonesia, namun tidak semua orang menggunakan tata cara atau aturan-aturan yang benar, salah satunyapada penggunaan bahasa Indonesia itu sendiri yang tidak sesuai dengan ejaan dan Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh karena itu pengetahuan tentang ragam bahasa cukup penting untuk mempelajari bahasa Indonesia dan bisa diterapkan dengan baik sehingga identitas kita sebagai warga negara Indonesia tidak akan hilang.
            Bahasa Indonesia wajib dipelajari tidak hanya oleh kalangan pelajar dan mahasiswa saja, tetapi semua warga Indonesia wajib mempelajarinya. Dalam bahasa Indonesia ada yang disebut ragam bahasa dimana ragam bahasa yaitu variasi bahasa Indonesia yang digunakannya berbeda-beda. Ada ragam bahasa lisan ada juga ragam bahasa tulisan, namun disini yang lebih ditekankan yaitu ragam bahasa lisan, dikarenakan benyak digunakan oleh kehidupan sehari-hari.

   B.     Rumusan Masalah
            Adapun rumusan masalah yang akan dibahas adalah :
1.      Bagaimanakah pengertian ragam bahasa Indonesia?
2.      Bagaimanakah jenis-jenis ragam bahasa Indonesia ?
3.      Bagaimanakah ragam bahasa Indonesia  menurut cara pandang penutur ?



   C.    Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penulisan makalah ini adalah :
1.      Menjelaskan pengertian ragam bahasa Indonesia
2.      Menjelaskan macam-macam ragam bahasa Indonesia
3.      Menjelaskan ragam bahasa Indonesia menurut penutur.



BAB II
PEMBAHASAN

   A.    Pengertian  Ragam Bahasa
Ragam bahasa adalah varian dari bahasa menurut pemakaian. Berbeda dengan varian dialek sesuai dengan pengguna. Variasi mungkin termasuk dialek, aksen, laras, gaya, atau berbagai sosiolinguistik lain, termasuk variasi bahasa standar itu sendiri.
            Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara (Bachman, 1990). Seiring dengan perkembangan zaman yang sekarang ini banyak masyarakat yang mengalami perubahan.Ragam bahasa adalah varian dari sebuah bahasa menurut pemakaian. Berbeda dengan dialek yaitu varian dari sebuah bahasa menurut pemakai. Variasi tersebut bisa berbentuk dialek, aksen, laras, gaya, atau berbagai variasi sosiolinguistik lain, termasuk variasi bahasa baku itu sendiri. Variasi di tingkat leksikon, seperti slang dan argot, sering dianggap terkait dengan gaya atau tingkat formalitas tertentu, meskipun penggunaannya kadang juga dianggap sebagai suatu variasi atau ragam tersendiri.
            Variasi dalam tingkat leksikon, seperti slang dan dialek, sering dianggap terkait dengan gaya atau tingkat formalitas tertentu, meskipun penggunaannya kadang juga dianggap sebagai variasi atau keragaman saja.
      Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan, serta menurut media pembicara.


   B.     Jenis-Jenis Ragam Bahasa
Jenis – jenis ragam bahasa dibedakan menjadi 3 yaitu :
1.      Ragam Bahasa Berdasarkan Waktunya
Terdapat tiga macam ragam bahasa Indonesia jika konteks waktu dijadikan bahan utama pertimbangan pembedaannya. Dalam setting waktu pula sebuah bahasa akan diperinci menjadi (a) bahasa ragam lama atau bahasa ragam kuno, (b) bahasa ragam baru atau bahasa ragam modern, dan (c) bahasa ragam kontemporer, yakni ragam bahasa yang banyak muncul akhir-akhir ini.
Dengan bahasa laras lama atau bahasa ragam kuno dapat dilacak keberadaan atau eksistensi berikut makna sejumlah dokumen kuno, aneka prasasti, dan tulisan-tulisan yang tertuang dalam peranti yang masih sangat sederhana. Disiplin fisiologi dalam ilmu bahasa sepertinya dapat berbicara banyak ihwal dokumen-dokumen yang ditulis dalam bahasa- bahasa lama atau kuno demikian itu.
Oleh karena itu, sesuatu yang bersifat lama atau kuno sesungguhnya penting sebab dengan penyingkapan hal-hal lama akan dapat dirancang langkah penyelamatann, perawatan, pemeliharaan, dan perkembangannya untuk masa yang akan mendatang
Dalam konteks bahasa sesungguhnya adanya bahasa modern seperti sekarang ini juga merupakan akibat dari hadirnya bahasa-bahasa yang berstatus lama atau kuno. Banyak orang seperti pejabat, birokrat, dan teknorat gemar menggunakan kata-kata lama di dalam setiap perbincangan. Karena sesuatu yang lama, yang kuno, yang arkais memiliki nilai yang dianggap cenderung lebih dari pada bentuk-bentuk kebahasaan yang hadir sekarang ini. 
Selanjutnya dengan ragam bahasa dimungkinkan terjadi pula inovasi-inovasi kebahasaan yang baru. Dengan ragam bahasa itu pula perkembangan masa depannya akan dapat diprediksikan. Kita akan mengerti apakah kedepan bahasa Indonesia itu akan dapat berkembang menjadi bahasa yang bermartabat tinggi dengan tentu saja melacak perkembangan yang terjadi sekarang ini terhadap sosok bahasa itu.
Dalam ragam baru diatur dengan kaidah-kaidah kebahasaan yang umumya juga sudah diperbarui. Kalau pada masa orde baru digunakan ketentuan kebahasaan yang baru, maka itulah salah satu penanda dari kehadiran bahasa dalam ragam baru tersebut. Contohnya pada masa lal orang mengenal dan menggunakan bentuk seperti ‘Koendjono’, ‘Moentjol’, tetapi sekarang dalam ketentuan dan kaidah kebahasaan yang baru, cukup ditulis saja ‘Kunjono’ dan ‘Muncul’.
Sedangkan ragam kontemporer merupakan entitas bahasa dalam wujud perkembangannya yang sekarang ini, yang sudah tidak menjadi rahasia lagi, telah melahirkan bentuk-bentuk kebahasaan baru yang cenderung mengabaikan kaidah-kaidah kebahasaan yang sudah ada itu.
Selain ditandai dengan penyimpangan-penyimpangan aturan kebahasaan, bahasa kontemporer juga cenderung tidak perduli dengan perkembangan dan fungsi bahasa dalam kaitan dengan kedudukan. Tidak tahu apakah kedepan bahasa-bahasa yang berkembang dalam wadah kontemporer ini akan dapat berubah menjadi bahasa yang diterima dalam bahasa Indonesia atau ditolak.
Entitas bahasa senantiasa bergulir dan berkembang seiring dengan berjalannya waktu. Jumlah kosakata bahasa Indonesia yang setiap waktu bertambah, dan pertambahan itu semuanya tercatat baik dalam kamus besar bahasa Indonesia, sesungguhnya juga karena kamus itu menerima dan mengadaptasi hasil-hasil perkembangan kebahasaan yang terjadi pada masa itu.
2.      Ragam Bahasa Berdasarkan Medianya
Jika dilihat dari medianya, bahasa dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu (a) bahsa ragam lisan dan (b) bahasa ragam tulis. Bahsaa ragam lisan lazimnya ditandai dan ditentukan oleh penggunaan aksen-aksen bicara atau penekanan-penekanan tertentu dalam aktivitas bertutur, pemakaian intonasi atau lagu kalimat tertentu. Demikian juga tanda-tanda itu akan kelihatan dari wujud-wujud kosakata, tatabahasa, kalimat, dan paragrafnya.
Dalam bahasa ragam lisan, orang tidak lazim menyebut kalimat tetapi tuturan. Adapun untuk paragraf  biasa disebut paratone. Jadi orang yang bertutur baik akan selalu memperhatikan wujud-wujud tuturan dan kerangka-kerangka paratonenya. Semua piranti kebahasaan lisan yang disebutkan didepan itu lazimnya hadir dalam aktivitas bertelepon, berdiskusi, berseminar, berwawancara, berwawansabda, dan aktivitas-aktivitas kebahasaan lisan lainnya.
Bahasa ragam lisan selanjutnya dapat diperinci menjadi dua, yaitu (a) bahasa ragam lisan baku dan (b) bahasa ragam lisan tak baku. Bahasa ragam lisan baku keliatan, misalnya ketika orang sedang berceramah didepan para dosen atau mahasiswa, ketika orang sedang menguji skripsi, dan orang yang sedang presentasi.
Bahasa ragam lisan tidak baku juga kelihatan, misalnya ketika orang sedang mengobrol dengan santai disepanjang jalan, ditempat ronda, dan diwarung. Jika dibandingkan dengan bahasa ragam tulis, bahasa ragam lisan lebih bebas dalam ekspresinya, banyak ditandai dengan pemenggalan bentuk kebahsaan, pemakaian kata-kata yang tidak standar, bahkan sering dimunculkan unsur-unsur kedaerahan dan seterusnya.
 Orang jawa yang sedang bertutur lisan dalam konteks tidak baku, bahkan sering dalam konteks baku sekalipun, pasti banyak menggunakan kata-kata dari bahasa daerah, seperti ‘Kapan Bapak mau Kondur?’ atau ‘Tindak ke Jogja dengan siapa?’. Bentuk kebahasaan seperti ‘kondur’ dan bentuk ‘tindak’ dalam tuturan di atas adalah kata-kata daerah, yang ketika digunakan dalam bahasa Indonesia, akan menjadi tidak benar sekalipun nuansa perbincangannya sopan.
Selanjutnya, bahasa ragam tulis adalah bahasa yanag hanya tepat muncul dalam konteks tertulis. Bahasa dalam ragam tulsi harus sangat cermat dalam pemakaian tanda bacanya, dalam pemakaian ejaan, kata, frase, klausa, kalimat, dan paragraf. Ketentuan-ketentuan yang lazim ditemukan dalam bahasa ragam baku, terlebih-lebih ragam baku tulis, beberapa dapat disebutkan berikut ini: (1) memakai ucapan baku, (2) memakai ejaan resmi, (3) menghindari unsur kedaerahan, (4) memakai fungsi gramatikal secara eksplisit, (5) memakai konjungsi ‘bahwa’ secara eksplisit, (6) pemakaian bentuk kebahasaan secara lengkap, (7) pemakaian partikel secara konsisten, (8) pemakaian kata depan secara tepat, (9) pemakaian aspek-pelaku-tindakan secara konsisten, (10) memakai bentuk sintesis, (11) menghindari unsur leksikal yang terpengaruh bahasa daerah.
3.      Ragam Bahasa Berdasarkan Pesan Komunikasinya
Apabila didasarkan pada kandungan pesan komunikasinya, bahasa dapat dibedakan mejadi (1) bahasa ragam ilmiah, (2) bahasa ragam sastra, (3) bahasa ragam pidato, (4) bahasa ragam berita. Khusus bahasa ragam ilmiah, dapat dikatakan bahwa bahasa ragam ini ternyata muncul pula dalam pengelompokan ragam bahasa berdasarkan pesan komunikasinya.
Ragam ilmiah biasanya digunakan dalam dua manifestasi, yaitu dalam karya ilmiah akademis dan dalam karya ilmiah populer. Karya ilmiah akademis di perguruan tinggi biasanya akan meliputi artikel ilmiah, makalah ilmiah, jurnal ilmiah, skripsi, laporan penelitian, tesis, dan sebagainya. Sedangkan karya ilmiah populer meliputi opini-opini dimedia massa, kolom-kolom khas di media massa, dan catatan-catatan tentang bidang tertentu di media massa.

   C.    Ragam Bahasa Indonesia  Menurut Cara Pandang Penutur
Berdasarkan cara pandang penutur, ragam bahasa dibagi menjadi empat, yaitu: Ragam Dialek, Ragam Terpelajar, Ragam Resmi, dan Ragam Tak Resmi



1.       Ragam Dialek
            Ragam daerah/dialek adalah variasi bahasa yang dipakai oleh kelompok bangasawan ditempat tertentu(Kridalaksana, 2001). Dalam istilah lama disebut dengan logat.logat yang paling menonjol yang mudah diamati ialah lafal (Sugono, 2008). Logat bahasa Indonesia orang Jawa tampak dalam pelafalan /b/pada posisi awal nama-nama kota, seperti mBandung, mBayuwangi,atau realisai pelafalan kata seperti pendidi’an, tabra’an, kenai’an, gera’an. Logat daerah paling kentara karena tata bunyinya. Logat indonesia yang dilafalkan oleh seorang Tapanuli dapat dikenali, misalnya, karena tekanan kata yang amat jelas; logat indonesia orang bali dan jawa, karena pelaksanaan bunyi /t/ dan /d/-nya. Ciri-ciri khas yang meliputi tekanan, turun naiknya nada, dan panjang pendeknya bunyi bahasa membangun aksen yangberbeda-beda.

2.       Ragam Terpelajar
            Tingkat pendidikan penutur bahasa indonesia juga mewarnai penggunaan bahasa indonesia. Bahasa indonesia yang digunakan oleh kelompok penutur berpendidikan tampak jelas perbedeaannya dengan yang digunakan oleh kelompok penutur yang tidak berpendidikan. Terutama dalam pelafalan kata yang berasal dari bahasa asing, seperti contoh dalam tabel berikut

Tidak Terpelajar
Terpelajar
Pidio
Video
Pilem
Film
Komplek
Kompleks
Pajar
Fajar
Pitamin
Vitamin
           
            Bahasa yang digunakan oleh golongan terpelajar berbeda dengan kaum yang tidak terpelajar.Penelitian yang dilakukan berkenaan dengan dialek sosial di banyak negara menunjukkan adanya hubungan yang tetap antara status sosial dan pola  berbahasa. Orang dari kelompok sosial yang berbeda berbicara secara berbeda. Perbedaan yang paling mudah dijumpai adalah penggunaan kosakata yang berlainan(Holmes, 2001).
3.       Ragam Resmi
Ragam resmi adalah bahasa yang digunakan dalam situasi resmi, seperti pertemuan-pertemuan, peraturan-peraturan, dan undangan-undangan
           Ciri-ciri ragam bahasa resmi :
a.       Menggunakan unsur gramatikal secara eksplisit dan konsisten;
b.      Menggunakan imbuhan secara lengkap;
c.       Menggunakan kata ganti resmi;
d.      Menggunakan kata baku;
e.       Menggunakan EYD;
f.       Menghindari unsur kedaerahan.

4.       Ragam Tidak Resmi
Ragam takresmi adalah bahasa yang digunakan dalam situasi takresmi, seperti dalam pergaulan, dan percakapan pribadi, seperti dalam pergaulan, dan percakapan pribadi (Keraf,1991). Ciri- ciri ragam bahasa tidak resmi kebalikan dari ragam bahasa resmi. Ragam bahasa bahasa tidak resmi ini digunakan ketika kita berada dalam situasi yang tidak normal.
           Ragam bahasa resmi atau takresmi ditentukan oleh tingkat keformalan bahasa yang digunakan. Semakin tinggi tingkat kebakuan suatu bahasa, derarti semakin resmi bahas yang digunakan. Sebaliknya semakin rendah pula tingkat keformalannya, makin rendah pula tingkat kebakuan bahasa yang digunakan.
Contoh: Bahasa yang digunakan oleh bawahan kepada atasan adalah bahas resmi sedangkan bahasa yang digunakan oleh anak



BAB III
PENUTUP
 
   A.    Simpulan
Dari seluruh uraian yang telah disampaikan, dapat disimpulkan beberapa hal pokok yakni,
1.      Bahasa adalah
2.      Fungsi bahasa adalah
3.      Kedudukan bahasa Indonesia adalah sebagai bahasa nasional dan sebagai bahasa resmi.
4.      Perkembangan bahasa Indonesia dari zaman kemerdekaan sampai dengan saat ini dapat dikatakan tidak begitu pesat. Namun,

   B.     Saran
Negara Indonesia adalah negara yang besar, terdiri atas banyak suku, agama, dan bahasa daerah sehingga untuk menyatukannya harus dirumuskan banyak hal agar masyarakat Indonesia merasa satu. Leluhur kita sudah merumuskan bahwa harus ada satu bahasa agar kita dapat berkomunikasi dengan baik dan dapat menghindarkan perpecahan yang diinginkan oleh pihak-pihak tertentu. Oleh karena itu, seharusnyalah kita sebagai generasi muda dapat menghargai bahasa kita dan mampu menggunakan serta melestarikannya. 


DAFTAR RUJUKAN

Bachman, dkk.1990. Keragaman Bahasa dalam Pembelajaran. Bandung:
               FPBS-UPI.
Dendy, Sugono.2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat.Jakarta :Gramedia
Holmes,Janet.2001.An Introduction To Sociolinguistic.New York:Longman
Keraf, Gorys. 1991. Tata Bahasa Rujukan Bahasa Indonesia. Jakarta:  
                PT Grasindo.
Kridalaksana, Harimurti et al. 2001. Wicara (Pengantar Bahasa dan
                 Kebudayaan Jawa). Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Rahardi,kunjana.2011.Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi.Bogor:Erlangga

Dapatkan juga materi diatas dalam bentuk power point yang memudahkan kamu untuk mempresentasikan sebagai tugas Download PPT DISINI
Jika belum paham melalui safelinku silahkan klik dibawah ini untuk tutorialnya
CARA MELEWATI SAFELINKU.COM